Kalau kita mahu memahami Alkitab dengan tepat, kita perlu melihat gambaran besarnya. Dengan membaca Perjanjian Baru sahaja, kita tidak dapat memahami keseluruhan rancangan Allah atau melihat kesinambungan ceritanya. Untuk memahami satu kitab atau doktrin, kita mesti terlebih dahulu mendapat pandangan secara menyeluruh. Dalam bahasa Inggeris ia dipanggil “Big Picture” atau gambaran besar.
Perjanjian Baru akan menjadi lebih bermakna kalau kita memahami peristiwa-peristiwa, watak-watak penting, sistem ibadah dan korban, serta perjanjian-perjanjian dalam Perjanjian Lama. Tanpa memahami perjanjian-perjanjian dalam Perjanjian Lama, kita tidak dapat memahami keistimewaan Tuhan Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan, dinantikan, dan dinubuatkan sejak Perjanjian Lama.
Mengetahui sejarah dan peristiwa penting merupakan langkah yang penting dalam pentafsiran Alkitab. Kalau seorang pentafsir tahu sejarah dan latar belakang waktu itu, tentu dia dapat mengetahui tujuan Firman Allah dan nubuat-nubuat yang disampaikan pada waktu itu. Secara khusus kebudayaan manusia yang disebutkan dalam Perjanjian Lama ialah kebudayaan bangsa Israel dan bangsa-bangsa yang tinggal di sekitar mereka seperti Mesir, Babel, Elam, Goyim dan lain-lain.
Sejarah umat manusia diwarnai oleh kesetiaan Allah dan umat ciptaan-Nya yang tidak setia. Namun kasih Allah yang besar telah menyebab- kan Dia mengikat Perjanjian dengan umat-Nya. Dosa dan ketidak-taatan umat pilihan-Nya telah mendatangkan pelbagai penghukuman tetapi perjanjian Allah tetap utuh sehingga Dia memelihara segelintir yang akan muncul sebagai umat Allah yang lebih sejati.
Buku ini akan menolong para belia menelusuri unsur-unsur waktu serta konsep-konsep yang utama sehingga mendapat tinjauan yang mantap daripada Alkitab.
“Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.” (Kejadian 17:7)